Empati: Sebuah Upaya Menghindari Kerusuhan di Medsos

Interaksi antarindividu di dunia maya tentu sangat mungkin membuka peluang untuk saling tersinggung, kan? Nah, belajar berempati adalah solusinya!

· 2 menit untuk membaca
Empati: Sebuah Upaya Menghindari Kerusuhan di Medsos

Teman-teman masih ingat dengan sepuluh netiket yang pernah dibahas? Pada poin pertama, kita diingatkan bahwa yang berinteraksi di dunia maya adalah manusia. Interaksi antarindividu tentu sangat mungkin membuka peluang untuk saling tersinggung, kan? Nah, agar terhindar dari kerusuhan yang berlarut-larut di media sosial, mari kita bahas sedikit soal empati.

Apa Itu Empati?
Empati diartikan sebagai kemampuan untuk memahami apa yang orang lain rasakan, melihat sesuatu dari sudut pandang mereka, dan membayangkan bagaimana jika kita ada di posisi mereka. Sekilas terlihat mudah, sih. As simple as that—yang pada kenyataannya, sungguh tidaklah semudah itu.

Mengapa Harus Berempati?
Coba saja bayangkan, jika satu waktu, kita mengunggah sebuah momen kesedihan di media sosial. Lalu secara tiba-tiba, ada orang yang nggak kenal-kenal amat mampir di kolom komentar, dan dengan entengnya bilang “Halah, jangan dibuat sedih. Gitu doang kok sedih, sih. Harusnya biasa aja.” Bagaimana rasanya? Terasa kurang nyaman, kan?

Jemari kita memang sering terburu-buru dalam menuliskan sesuatu. Padahal, harusnya kita beri ruang untuk otak terlebih dahulu. Memberinya jeda untuk berupaya menumbuhkan empati. Kalau kita mau meluangkan sedikit waktu untuk membayangkan perasaan mereka, dan menempatkan diri di posisi mereka, kita akan tahu bahwa masing-masing orang punya pilihan hidup dan alasan mendasar yang berbeda.

Berempati akan membuat relasi kita—baik di dunia nyata maupun dunia maya—terjaga dengan baik, guys. Selain itu, saat kita berempati, kita sebenarnya sedang belajar meregulasi emosi kita sendiri. Beberapa orang memang mampu bersikap empati secara natural. Tapi, beberapa lainnya memang butuh proses untuk belajar. No problem. Pelan-pelan kita belajar untuk lebih berempati dengan netizen lain di media sosial. Bagaimana caranya?

Upaya-upaya untuk Menumbuhkan Empati

Sadar penuh
Seperti sebelum-sebelumnya, langkah pertama dan utama yang harus kita lalui adalah menyadari sepenuhnya bahwa kita sedang berinteraksi dengan manusia. Kesadaran ini akan melahirkan kesadaran selanjutnya, bahwa tidak ada manusia yang mau diperlakukan semena-mena.

Kendalikan diri
Di antara banyaknya netizen dan unggahannya, kita sama sekali tidak punya kendali atas diri mereka. Yang kita miliki adalah kendali atas diri kita sendiri. Kalau memang merasa tidak nyaman dengan satu unggahan, kita punya opsi untuk mengabaikan unggahan tersebut. Lebih baik skip daripada berkomentar negatif.

Dengarkan saja dulu
Bayangkan ketika kita bercerita, lalu lawan bicara kita menginterupsi seenaknya. Sedikit menyebalkan, ya? Kita memang perlu lebih banyak latihan mendengar, teman-teman. Kemampuan untuk mendengarkan adalah salah satu modal penting untuk menumbuhkan empati. Pelan-pelan, tahan~

Bayangkan berada di posisi mereka
Selain kemampuan mendengarkan, modal penting lainnya untuk belajar berempati adalah dengan membayangkan tukar posisi. Bagian ini juga terasa susah-susah gampang, sih. Kalau tidak serta merta berhasil, nggak apa-apa. Karena berusaha untuk melihat sesuatu dari perspektif orang lain memang bukan perkara mudah.

Berbeda itu tidak masalah
Perbedaan cara bermedia sosial itu sangat dipengaruhi oleh prinsip, nilai, lingkungan, dan variabel lain yang dimiliki oleh masing-masing warganet. Saat kita menemukan unggahan yang tidak sesuai dengan standar kita dalam bermedia sosial, ya, santai saja. Sebab tidak semua hal harus dipaksa sama dengan standar kita.

Jika teman-teman sudah tahu hubungan antara empati dan media sosial, yuk, mulai sekarang kita belajar! Percaya deh, kalau kita mampu bermedia sosial dengan penuh empati, maka dunia maya yang kita pilih akan terasa tenteram. Ajak kawan-kawanmu yang lain untuk #mulaiberempati, ya!


Baca artikel lainnya tentang netiket dan tulisan lain dari Hikmah Imroatul Afifah